Teori nilai
guna adalah teori dalam ilmu ekonomi yang mempelajari mengenai tingkat kepuasan
yang diperoleh subjek atau individu setelah mengkonsumsi barang dan jasa. Semakin
tinggi kepuasan yang diperoleh individu, maka semakin besar pula nilai guna
atau utility barang dan jasa tersebut. Sebaliknya, semakin rendah kepuasan yang
diperoleh dari suatu barang, maka semakin rendah pula nilai guna atau utility
barang dan jasa tersebut. Berdasarkan
teori nilai guna, semua barang memiliki
kegunaan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen atau pemakainya. Alasan seseorang
mengonsumsi suatu barang adalah untuk
memperoleh kegunaan dari barang tersebut. Berdasarkan teori, nilai guna
dibedakan menjadi dua, yaitu nilai guna total (total utility) dan nilai guna
marginal (marginal utility).
Pengertian nilai guna
Secara
umum, nilai guna adalah nilai yang menunjukkan tingkat kepuasan yang diraih
oleh seseorang setelah menggunakan
barang dan jasa. Semakin tinggi kepuasan yang diperoleh seseorang, maka semakin
tinggi pula nilai guna barang tersebut. Besar
kecilnya nilai guna suatu barang dan jasa tergantung pada individu yang
menilainya. Semakin banyak orang yang menilai suatu barang dan jasa sebagai
barang dan jasa yang berguna, maka semakin besar pula nilai guna barang itu. Contohnya,
bagi orang pada umumnya, nila guna mobil Honda Jazz sudah sangat memuaskan. Sedangkan
bagi orang yang memiliki harta melimpah, kepuasan memiliki mobil Honda Jazz
hanya biasa saja. Mereka lebih memperoleh kepuasan dengan menggunakan mobil Toyota
Alphard atau Ferrari.
Macam-macam teori nilai guna
Di atas,
telah disebutkan bahwa ada dua teori nilai guna, yaitu nilai guna total dan
nilai guna marginal. Nilai guna total adalah nilai guna yang menunjukkan
kepuasan yang diperoleh seseorang setelah mengkonsumsi barang tertentu. Misalnya,
ketika lapar, saya akan makan 2 potong ayam dan nasi. Pada hari lainnya, ketika
saya sangat lapar, saya akan makan 4 potong ayam dan 2 piring nasi. Itu artinya,
nilai guna total ayam dalam keadaan lapar biasa adalah 2 sedangkan dalam
keadaan sangat lapar, nilai guna total ayam adalah 4.
Nilai guna
total berbeda-beda, tergantung pada individunya. Bagi yang lain, 2 potong ayam
saat lapar sudah lebih dari cukup.
Nilai guna
marginal adalah nilai yang menunjukkan kepuasan seseorang setelah adanya pertambahan
atau pengurangan suatu barang tertentu. Di dalam nilai guna marginal, ada
kemungkinan seseorang merasa tidak puas dengan banyaknya barang yang dikonsumsi
jika barang tersebut bertambah atau berkurang. Sebagai contoh, dalam keadaan
lapar saya makan 2 potong ayam. Maka nilai guna marginal 2 potong ayam tersebut
menurut saya adalah 90. Bagaimana jika saya menambah 2 potong ayam lagi ? nilai
guna aya kemudian akan berkurang, karena perut saya sudah tidak cukup dan saya
merasa 2 potong ayam tambahan itu hanya menyusahkan. Sehingga, nilai guna
marginal ayam yang kedua turun menjadi 60.
Dari contoh
tersebut, terlihat bahwa nilai guna marginal suatu barang tidak selalu
meningkat seiring dengan adanya pertambahan barang tersebut. Mengkonsumsi suatu barang terlalu banyak
justru akan membuat nilainya berkurang.
0 komentar:
Posting Komentar